Aurora, Aurora
Demikian mereka menggumamkan namamu
Memanggilmu yang terlelap jutaan waktu lamanya
dibungkus rajutan mimpi yang menyelimuti tidurmu
Aurora, Aurora
Lebih dari seorang dua pangeran datang dan pergi
Mengusik dan mencoba memboyongmu masuk ke dunia nyata
Sia-sia upayanya
kulai membingkai pejammu, lunglai memberatkan ragamu
Aurora, Aurora
Benang apakah yang menyulam mimpimu
Begitu kuat dan ketat seratnya mengikat
Hingga besi pada gunting teruncing sekalipun
Tak sanggup mematahkannya
Aurora, Aurora
Senyum bekumu mengigau berkata
“kuhidup di dalam dekapan hangat selimut mimpiku”
Meredupkan belalak mata mereka yang bangun
Aurora, Aurora
Waktu terus berjalan dalam putaran hidup yang silih berganti
Kami tak bisa berlama-lama terpaku pada poros maya
Bangunlah
Aurora, Aurora
Semu hangatnya mimpi perlahan kan lelehkan jiwamu
Dan dia…tetap tak peduli sekalipun kau tidur lumer sampai mati
Aurora, Aurora
Bangunlah.
1 Comments:
Luv it!!
Post a Comment
<< Home